Setiap tahun, saya selalu ingin ke puncak gunung SEMERU.
tahun 2012, 2013, 2014
yah..ini adalah pendakian di tahun 2014,
pendakian tanpa persiapan.
Hari Kamis tgl 9 Oktober 2014,
Kerjaaan banyak di kantor sampe keluar jam stg 7, dilanjutkan ke
kampus. pulang nyampe rumah jam 10 malem. kondisi badan udah letih, mata
belum ditidurkan sama sekali dari pagi. mau lihat tv, ternyata ada
pertandingan WWE John Cena Vs Brock Lesnar di MNCTV Sport 2, wah seru
nih..aku sempatkan nonton sampe jam 12:15 selesai, dan aku siapinn yang
harus ku bawa buat mendaki besok, selesai aku buat tidur sebentar , tiba
- tiba udh jam 3 pagi hari jumat.
Hari Jum'at tgl 10 Oktober 2014,
jam 3 pagi udh langsung capcus berangkat ke rumah temenku (tempat
kumpul).nyampe rumah temenku jam stgh 4 , waktu itu aku buat tidur
sebentar, jam stgh 6 udh siap siap lagi, makan - makan , trus dimulai
pemberaangkatan tepat jam 7:15 WIB dari rumah temenku ini (DS. Candi
Negoro - SIDOARJO). kami berangkat menggunakan sepeda motor, perjalanan
kami ke ranu pani tidak melewati tumpang. melainkan melewati bromo. jam
11:30 WIB kita nyampe posco pembayaran bromo. kami melakukan pembayaran.
Jalur =
Sidoarjo - bangil - kraton - warung dowo - langsung wonokitri (POS pembayaran bromo)
dari
Wonokitri, kami menuju
Simpang Dingklik. perjalanan tidak terlalu nanjak. sampai di pertigaan
Simpang Dingklik, belok kiri ke puncak penanjakan
Bromo, tapi
kami mengambil belok kanan turun agak curam, apalagi pakai sepeda
Jupiter MX yang aku desain skok pendek,,sangat menguji adrenalin karena
turunan curam sambil membawa 2Tas Pendakian (Carir) dan bonceng satu
temen. tangan harus kuat dan harus pandai memainkan gas + rem . akhirnya
sampai bawah yaitu lautan pasir
Bromo. dari pasir bromo inilah
dimulai petualangan seru, sepeda motor kambett di pasir, sepatu dol,
posisi kaki dan tangan menumpu semua berat yang ada disitu, yaitu
menumpu berat 2 tas pendakian dan satu temen. saya bertanding melawan
ganasnya pasir bromo.
setelah melewati pasir bromo,
saya agak tertegun, perubahan yang signifikan, tahun kemarin (2013) itu
masih tanah liat dan ada pasir sedikit sama rumput di area pasir bromo
arah lumajang, tepatnya dibawah bukit senduro yang kita sebut (B-29).
akan tetapi sekarang berubah menjadi lautan pasirr, ternyata kita harus
mewati lautan pasir lagi bung,, tak hayal kemudian, sepeda motorku dan
sepeda motor temenku tidak bisa menaiki gurun pasir, sementara kita
melihat ada orang asli situ pakai sepeda yang hampir sama sstatusnya kyk
sepeda kita, beliau bisa menaiki gurun pasir secara gampang, ketika
mentok sepeda kita tidak bisa naik gurun pasir, si bapak tadi berhenti
dan melihat kita sambil bilang. " sampeyan banterno ae mas, jangan sampe
dikalahkan pasir, kita yang harus ngalahkan pasir, pastikan titik berat
tumpuan sepedamu," . setelah mendapatkan ilmu itu, akhirnya kita bisa
menaiki gurun pasir bromo arah lumajang, masih di pasir pasir, tapi
kecepatan kita kencang banget, ketika pasir ingin mengarahkan ban sepeda
motor depan ke samping kanan dan kiri, tanganku aku kuatin menumpu ke
bawah, sementara kaki sambil njagang sedikit sedikit.
akhirnya selesailah kita melewati padang pasir bromo, dan sekaranng
naik lagi sampai pertigaan dari arah tumpang. dan tentu perjalanannya
masih terjal, karena tidak musim hujan, debu tanah liat hampir kyk
pasir,, yang membuat kita agak sulit lagi naik ke atas, dan akhirnya
saya jatuh dari sepeda motor,,hahaha. kalau tahun kemarin temenku yang
jatuh, sekarang saya..sampailah diatas, jalan sudah papingan beton, dan
kita langsung menuju ranu pani.
sampai ranu pani jam 13:10 WIB
setelah
melakukan registrasi dan pembayaran, kami langsung mulai mendaki, kami
mendaki tidak melalui jalur utama yang melewati samping beberapa gunung,
tapi kami melakukan pendakian lewat jalur ayik - ayik yang dimana
jalurnya satu kali nanjak banget, turunnya langsung ranu kumbolo.
hufft... kondisi badan udh letih, mata belum ditidurkan senormalnya
waktu tidur yang baik, karena yang saya bawa tas pendakian yang ukuran
normal, muatannnya normal. saya masih kuat, meskipun nanjaknya agak
ekxtreemmm,, perlu diketahui. ada 2 temenku yang sama kyk aku yang
statusnya belum tidur nyiapin pperalatan pendakian kemaren, 1 org dari
mereka bawa tas kecil yang sangat ringan sekali unntuk dibawa, 1 org
lagi bwa tas yang kelebihan muatan. pendakian terus berjalan, hampir
nyampai puncak ayik-ayik, temenku yang bwa tas pendaki kelebihan muatan
tadi meminta tolong tukar ganti sama aku, karena aku masih merasa kuat,,
masih merasa sih ,,langsung aja tasnya aku pakai,ups...ketika aku
pakai,, walukk,,kakiku kok g kuat buat ngangkat,,dikit dikit,,
berhenti,,dikit - dikit berhenti,, ternyata berat dan hampir mau KO
aku,,padahal mau nyampai puncak. yah..akhirnya,, 3 temenku mendahului,
aku istirhat sejenak, jalur ini masih sepi, sementara pendaki yang lain
lewat jalur normal, suara sejenis burung dan capung saling
bersahutan,,nguing,,nguing,, aku masih sendirian, menunggu stamina pulih
kembali, aku gunakan tafakkur dgn mengingat Allah, mengingat kebesaran
Allah dengan ciptaannya, dan ingat cerita tentang SO Hoek Gie yang
meninggal di SEMERU, tiba tiba aku ditidurkan oleh Allah layaknya
Ashabul Kahfi, hehe
Dan Akhirnya
sampe Ranu Kumbolo magrib-magrib, sekitar pukul 17:20 WIB. Kita langsung
mendirikan tenda dipinggir ranu kumbolo, setelah mendirikan tenda turunlah
hujan. Aku dan temenku yang masih mencari kayu bakar, segera menuju tenda. Dan ganti
baju tidur (baju yang masih bersih). Hujan terus menerus, kita masih di dalam
tenda dan saling bercerita, dengan sleeping bed (selimut hangat), nuansa hujan
dan dingin jadi terasa hangat. Sekitar 3 jam hujan mengguyur kawasan danau
terindah di semeru, cuaca menjadi indah, di gelapnya malam, tidak ada angina yang
berhembus kencang, melihat danau terindah dengan bayangan-bayangan warna lampu
dari tepi tepi danau, yah itu adalah lampu yang menyala di tenda-tenda para
pendaki. Saat itu juga saya dan teman-teman melanjutkan acara dengan memasak. Temenku
yang bawa tas terlalu berat masih tertidur pulas, 2 temenku turut ikut serta
membantu memasak. Masakan malam ini adalah ikan sarden, mie instan dan tempe…hehehehe.
Maklum orang pendaki sangat menikmati masakan itu. Setelah makan – makan kita
melanjutkan tidur dengan pulas, sebelum tidur kita berbagi koyo cabe yang
sangat panas dan saling tempel-menempelin di punggung dan kaki. Rasanya sangat
maknyus di badan…antara capek dan panas menghinggap di seluruh tubuh.
Sabtu,
06:00 WIB, kita
terbangun dari tidur nyenyak sepanjang malam, melakukan sholat subuh seketika
itu juga, hingga akhirnya temenku menyebutkan dengan sholat subkha (Sholat
shubuh di waktu dhuha)…ahhahaha.